Proses Terjadinya Warna LENGKAP dengan Teori

 

  

 Warna merupakan salah satu pengetahuan umum yang sangat bermanfaat jika dipahami dalam semua bidang apapun,seperti seni. Karena warna adalah salah satu unsur-unsur suatu benda yang sangat diapresiasi dengan baik oleh public.

   Saking kuatnya unsur-unsur warna, dalam kacamata bidang studi seni dan desain warna dianggap menjadi distraktif. Sehingga teori tentang warna biasanya diperkenalkan belakangan ini. Program studi seni lukis biasanya akan memperkenalkan jenis-jenis warna setelah para pelajar mempelajari berbagai unsur-unsur lain, utamanya unsur gelap-terang/value. Karena mempelajari warna terlebih dahulu biasanya akan mengurangi ketidaktahuan pelajar terhadap unsur gelap-terang.

Pengertian Warna

    Pengertian warna adalah sebuah kesan yang dapat diperoleh oleh mata dari cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda yang dikenai oleh cahaya-cahayatersebut. Benda yang dipantuli cahaya tersebut mengabsorsi sebagian atau seluruh warna yang memantul. Sehingga pada saat hanya warna merah yang dipantulkan oleh benda tersebut dan warna lain yang diabsorsi, maka benda tersebut akan menjadi warna merah. Dalam kacamata bidang seni rupa dan desain, pengertian warna menurut seorang ahli warna yang bernama Prawira adalah “Warna termasuk salah satu unsur keindahan dalam bidang seni dan desain selain  daripada unsur-unsur visual yang lain”(Sulasmi Darma Prawira, 1989: 4).

Teori Warna (Penyebab Terjadinya Warna)

 Warna adalah merupakan sesuatu yang tampak biasa-biasa saja di masa ini. Kita dapat melihat warna-warna dimana saja dalam kehidupan kita sehari-hari. Berbeda dengan masa sekarang, di masa lalu warna pada sebuah benda sangatlah langka. Terutama warna biru, karena ketika itu satu-satunya bahan organik yang dapat membuat pigmen warna biru tersebut adalah kerang yang sangat langka. 

Di masa itu belum ada yang mengertidan tahu bagaimana warna terbentuk. Sistematika pada pengelompokan warna juga masih belum ditemukan. Masih hanya berdasarkan pada apa yang dilihat oleh mata dan dirasakan semata. Baru pada masa Newtonian, misteri warna baru bisa terpecahkan. Sir Isaac Newton adalah seorang pionir yang telah berhasil menguak proses terbentuknya warna secara ilmiah. Sebelum menuju proses atau tahapan pembentukan warna Newton, ada baiknya jika kita menelusuri terlebih dahulu proses para pemikir lain yang telah mencoba dan gagal mengungkap misterinya.

Teori Warna Pra Newton


  Francois d’Aguilon’s (1613) mencetuskan sebuah teori percampuran warna. Dalam teorinya,warna putih dan hitam adalah warna primer(pokok), merah, kuning dan biru adalah merupakan warna-warna dengan kedudukan yang sangat tinggi. Disini juga dapat kita dicermati bahwa pendapatnya mengenai hitam dan putih adalah warna masih terbelenggu oleh kebiasan gelap-terang dan warna. Hitam dan putih bukanlah sebuah warna, melainkan sebuah varian dari gelap dan terang (value).

Eksperimen Warna James Clerck Maxwell (1855-1861)


 Hasil experimen dari Maxwell menyimpulkan bahwa warna merah, hijau dan juga biru merupakan warna- warna primer (primary color) dalam pencampuran warna cahaya. Warna primer adalah warna- warna yang tidak dapat dihasilkan walaupun melalui pencampuran warna apapun. Sementara melalui warna- warna primer ini, semua warna-warna lainnya dapat diciptakan.

Hasil eksperimen tiga proyektor yang didemonstrasikan oleh Maxwell dapat ditunjukan dengan gambar berikut ini:



Warna Cahaya (Aditif)

 Eksperimen Maxwell adalah merupakan model yang sangat bagus untuk memudahkan pemahaman kita tentang bagaimana reseptor mata kita menangkap cahaya, sehingga memberikan penglihatan yang berwarna di otak. Namun pencampuran warna pada cahaya dan bahan pewarna (pigmen/cat) menunjukkan gejala-gejala yang berbeda. Meskipun begitu kita juga tetap dapat memperkirakan bahwa adanya hubungan yang terkait dengan satu sama lainnya. Warna-warna kuning dalam sebuah cahaya ternyata dapat dihasilkan dengan menambahkan warna cahaya hijau pada cahaya yabg berwarna merah.

 Cara memproduksi warna-warna cahaya baru dengan mencampurkan dua atau lebih warna cahaya disebut pencampuran warna secara aditif (penambahan). Pencampuran warna yang secara aditif hanya dapat dipergunakan dalam pencampuran warna cahaya, hasilnya berbeda dengan warna bahan/pigmen.

Warna Bahan (Substraktif)

    Sementara itu pada pencampuran warna bahan/pigmen tidak mengalami gejala yang sama. Karena pada hakikatnya pada saat kita mewarnai benda dengan cat yang sebenarnya terjadi adalah kita sedang mengatur daya pantul dan absorsi warna pada benda tersebut. Warna tetap dihasilkan oleh cahaya-cahaya yang memantul pada benda yang diberi cat atau perwarna. Warna merah dapat dihasilkan dengan cara mencampur warna primer magenta (hue merah) dan kuning (hue hijau).

  Mencampurkan dua warna atau lebih cat warna pada sebetulnya adalah bisa mengurangi intensitas dan jenis warna cahaya yang terpantul oleh cat tersebut. Pencampuran warna-warna melalui bahan cat seperti ini yang kemudian disebut dengan pencampuran warna secara substraktif (pengurangan).






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Proses Terjadinya Salju LENGKAP

Mengenal Lebih DEKAT Apa Itu Teks Anekdot